Jika Anda masih baru di dunia website, kamu perlu mengetahui istilah terkait website agar tak salah paham. Beberapa istilah seperti Domain, SubDomain dan Hosting akan sering kamu dengar. Lantas, apa perbedaan dari istilah-istilah tersebut?
Domain
Secara singkat, domain adalah alamat dari sebuah website. Nama domain inilah yang akan digunakan oleh orang-orang untuk dapat mengunjungi website Anda, misalnya Facebook.com, Google.com, dan Wikipedia.org.
Domain bisa juga diibaratkan sebagai alamat. Tiap-tiap komputer yang berhubungan satu sama lain akan memiliki alamat IP (IP Address). Namun, alamat IP yang berbentuk deretan angka sulit untuk dihafalkan. Karenanya, muncul nama domain. Sebenarnya, domain itu sendiri adalah alat pengingat untuk mempermudah manusia dalam mengakses komputer diinternet.
Sebenarnya domain ini adalah sebuah nama unik yang digunakan untuk mengidentifikasi alamat IP dari sebuah server. Alamat IP sendiri merupakan sebuah susunan angka yang terdiri dari beberapa digit angka, misalnya alamat IP 69.171.250.35 (pada saat artikel ini dibuat) adalah alamat dari server Facebook.com.
Anda bisa coba ketik 69.171.250.35 pada Address Bar di browser Anda, maka Anda pun akan masuk ke halaman Facebook.com. Nah, sekarang bisa Anda bayangkan seandainya tidak ada nama domain, maka berapa banyak angka dari alamat IP yang harus Anda ingat hanya untuk sekedar membuka website-website yang sering Anda akses.
Jadi fungsi dari nama domain adalah untuk mempermudah pengunjung dalam mengakses dan mengingat alamat website Anda. Selain itu, apabila sewaktu-waktu Anda harus mengubah alamat IP website Anda untuk keperluan tertentu (misalnya pindah server komputer), maka Anda tidak perlu susah-susah memberitahu ke pengunjung alamat IP baru Anda, karena yang mereka perlukan hanyalah sebuah nama domain untuk bisa akses ke website Anda.
Bagian dan Jenis-Jenis Nama Domain
- Root Level Domain, merupakan tanda .(titik atau dot) pada akhiran nama sebuah website. Contoh google.com root level-nya adalah .(dot).
- Top Level Domain (TLD), merupakan merupakan rangkaian huruf setelah tanda titik dari sebuah domain. Contoh TLD dari google.com adalah .com
- Second Level Domain (SLD), merupakan bagian setelah TLD dari sebuah nama domain. Contoh SLD dari google.co.id adalah .co
- Third Level Domain, merupakan bagian dari domain utama. Tujuan dari dibuat subdomain biasanya karena diperlukan sebuah website baru yang memiliki fungsi berbeda dengan website utama. Contoh Third Level dari translate.google.com adalah translate. Biasanya Third Level Domain juga bisa disebut sebagai SubDomain
Registrasi nama domain dikelola oleh organisasi yang disebut ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) yang berkantor pusat di Marina Del Rey, California, US. ICANN menentukan ekstensi nama domain yang tersedia dan menjaga database agar tetap terfokus pada ke mana nama domain mengarah.
Setiap website yang Anda buka terdiri atas dua elemen utama: nama domain dan web server.
- Web server adalah mesin fisik untuk menyimpan file dan database yang menyusun website Anda dan menampilkannya kepada para pengunjung situs pada saat mereka mengakses dan membuka website Anda dari komputer.
- Nama domain merujuk pada sederet nama yang diketik oleh para pengunjung situs di kolom pencarian agar situs Anda bisa terbuka dan dapat diakses. Nama domain mengarahkan web browser ke server yang menyimpan berbagai resource. Tanpa nama domain, orang-orang akan mengetikkan alamat IP server untuk mengakses situs Anda.
Khusus untuk Country Code TLD (ccTLD), ICANN melimpahkan wewenanya kepada masing-masing negara, di mana di Indonesia wewenang ini dipegang oleh PANDI. PANDI adalah singkatan dari Pengelola Nama Domain Internet Indonesia, dimana tugasnya mengatur seluruh domain dengan akhiran .id yang merupakan kode dari negara Indonesia, seperti .id, .co.id, .go.id, .web.id, .ac.id, dll.
Hosting
Hosting adalah tempat untuk menyimpan data-data dari sebuah website agar dapat diakses melalui internet, data-data tersebut dapat berupa file, gambar, video, email, database, program, dll. Hosting untuk keperluan website sering juga disebut sebagai Web Hosting.
Pada dasarnya, cara kerja web hosting hampir sama ketika Anda hendak menyewa rumah. Anda harus membayar biaya sewa setiap bulan agar server bisa berfungsi penuh.
Setiap situs yang hendak Anda jadikan online sehingga banyak orang bisa mengaksesnya, harus disimpan pada suatu host, itulah yang dimaksud dengan hosting. Kini banyak tersedia host-host yang ditawarkan di internet. Mulai yang berbayar, sampai yang gratis sekalipun.
Jenis-Jenis Hosting
1. Shared Hosting, merupakan layanan web hosting dimana beberapa situs berbagi sumber daya dari web server yang besar. Shared web hosting adalah jenis pilihan yang termurah dan paling terjangkau dari web hosting lain.- Murah
- Mudah digunakan oleh pemula (bahkan tak harus menguasai bahasa pemrograman)
- Pre-configured server
- Control panel yang mudah digunakan
- Maintenance dan administrasi server dilakukan oleh penyedia hosting
- Sedikit atau sama sekali tidak dapat mengontrol konfigurasi server
- Apabila traffic tinggi di website pengguna lain, maka hal tersebut akan memengaruhi kinerja situs Anda
- Kontrol penuh terhadap konfigurasi server
- Keandalan yang tinggi (Anda tiak perlu berbagi resource server dengan pengguna lain)
- Akses root ke server
- Keamanan terjamin
- Mahal
- Harus menguasai pengetahui teknis terkait manajemen server
- Space server yang dedicated (tanpa harus membeli server dedicated)
- Peningkatan traffic di website lain tidak berdampak bagi performa situs Anda
- Akses root ke server
- Scalability yang mudah
- Dapat dikelola sendiri
- Sangat mahal jika dibandingkan dengan shared hosting
- Harus menguasai informasi dan pengetahuan teknis terkai manajemen server
- Sedikit bahkan tidak ada downtime
- Jika server error, sama sekali tidak akan memengaruhi situs Anda
- Alokasi resource sesuai permintaan
- Bayar sesuai dengan yang Anda gunakan
- Lebih scalable daripada VPS
- Biaya sulit diperkirakan
- Akses root tidak selalu tersedia
- Murah (umumnya memiliki kesamaan harga dengan shared hosting)
- Mudah digunakan oleh pemula
- One-click WordPress installation
- Performa yang baik untuk situs WordPress
- Customer support menguasai hal-hal yang berhubungan dengan WordPress.
- Terdapat plugin dan tema WordPress yang pre-installed.
- Hanya bisa digunakan oleh website yang dibuat di WordPress (masalah bisa muncul jika Anda ingin mengonlinekan banyak website di server, tetapi beberapa website Anda tidak dibuat menggunakan WordPress).
Kiat Membuat Nama Domain yang Efektif
Hubungan Domain dan Hosting
Memiliki sebuah nama domain ibarat Anda membeli sebuah papan nama toko. Dimana sebuah papan nama toko dapat Anda beli pada orang atau perusahaan yang menerima jasa pembuatan papan nama billboard, neon box, dll. Perusahaan pembuat papan nama ini ibarat dari registrar/tempat beli domain.
Lantas dengan hanya memiliki sebuah papan nama toko, apakah toko Anda sudah bisa langsung beroperasi? Tentu saja tidak, karena Anda masih perlu sebuah tempat untuk menyimpan dan memamerkan barang-barang yang Anda jual. Anda perlu sebuah tempat agar orang-orang bisa datang berkunjung untuk melihat-lihat dan membeli barang yang Anda jual.
Sehingga kemudian Anda memutuskan untuk menyewa sebuah kios yang ada di salah satu Mall. Anda mendekorasi kios Anda sedemikian rupa sehingga terlihat menarik dan berbeda dengan kios-kios lain yang ada di Mall tersebut. Anda juga memasang papan nama toko yang sudah Anda beli sebelumnya di bagian depan kios Anda. Nah, kios inilah ibarat dari website Anda. Sedangkan proses Anda memasang papan nama toko ibarat dari transfer DNS.
Sedangkan Manajemen Mall yang menyewakan kios-kios lengkap dengan berbagai infrastuktur yang diperlukan adalah ibarat dari perusahaan Web Hosting. Kios yang Anda sewa tentu memiliki fasilitas seperti ukuran tertentu (misal 3×3 meter), daya listrik, jaringan telepon, jaringan internet, AC, lampu penerangan, dll. Fasilitas kios ini ibarat dari fitur-fitur Hosting. Sedangkan gedung Mall yang dikelola oleh Manajemen Mall ibarat dari Komputer Server website Anda.
Jadi setelah Anda memiliki sebuah domain, langkah selanjutnya adalah meletakkan domain tersebut pada sebuah hosting, kemudian Anda bisa mulai membangun website Anda.
0 comments:
Post a Comment